Jumat, 11 Juni 2010

BCG (Boston Consulting Group)

Perusahaan yang memiliki beberapa SBU pada giliranya akan membentuk suatu portofolio bisnis. Saat SBU-SBU dalam perushaan tengah bersaing dalam industrinya masing-masing, strategy yang berbeda dapat digunakan pada masing-masing SBU tersebut.

BCG Matrix secara grafik menggambarkan seacra jelas perbedaan-perbedaan di atara SBU melalui dua variabel, yaitu : posisi pangsa pasar dan rata-rata pertumbuhan industrinya. BCG Matrix menghendaki agar perusahaan yang memiiki beberapa SBU untuk menangani portofolio bisnis yang ada, melalui pangsa pasar relatif dan tingkat pertumbuhan industri dari masing-masing SBU terhadap seluruh SBU yang ada dalam perusahaan.

Posisi pangsa pasar relatif merupakan rasio dari pangsa pasar yang dimiliki suatu SBU perusahaan dalam industri tertentu terhadap market share yang dimiliki suatu perusahaan pesaing tersebut. Posisi pangsa pasar relatif diletakkan pada sumbu X di BCG Matrix. Titik tengah dari sumbu X bernilai 0,5. Sumbu Y dipakai untuk tingkat pertumbuhan penjualan industri dalam presentase antara -20 sampai +20 persen, dengan 0,0 yang menjadi titik tengah. Angka-angka pada sumbu X dan Y di atas sering digunakan. Akan tetapi untuk perusahaan tertentu angka-angka itu dapat diubah disesuaikan dengan kebutuhan, misalnya karena perubahan standar industri atau perubahan situasi ekonomi.

Contoh dari BCG Matrix dapat dilihat pada bagan dibawah ini. Masing-masing lingkaran menjelaskan SBU yang berbeda. Ukuran lingkaran sama dengan ukuran pendapatan perusahaan yang dihubungkan dengan unit usaha, dan pie slice menunjukkan ukuran keuntungan perusahaan yang dihubungkan dengan SBU tersebut. Divisi-divisi yang terletak di kuadran I dari BCG Matrix disebut Question Marks, yang terletak di kuadran II disebut dengan Stars, yang terletak di kuadran III disebut Cash Cows, dan yang terakhir yang terletak dikuadran IV disebut Dogs.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar