Rabu, 07 April 2010

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham


Dalam menilai suatu saham, tentunya banyak faktor yang harus diperhatikan oleh seorang investor. Untuk memprediksi perkembangan nilai dari suatu saham, secara umum ada tiga factor yang mempengaruhi pergerakkan harga saham suatu perusahaan atau emiten, yaitu secara fundamental, teknikal, dan pengaruh teknis. Untuk lebih jelasnya akan dibahas satu per satu factor-faktor tersebut

1. Kebijakkan Deviden Kas dan Non-Kas

Kebijakkan deviden pada dasarnya menentukan proporsi laba yang akan dibagikan kepada pemegang saham dan yang akan ditahan untuk diinvestasikan kembali dalam perusahaan. Pada umumnya perusahaan membayarkan devidennya dalam bentuk kas. Proporsi laba yang akan dibayarkan sebagai deviden kas dinamakan rasio pembayaran deviden (devidend payout ratio), yaitu perbandingan antara deviden per lembar saham dengan laba per lembar saham. Selain kas perusahaan juga dapat mendistribusikan labanya dalam bentuk saham, pemecahan saham (stock split), atau pembelian saham.

2. Strategi Pemasaran

Di sini akan dikemukakan tiga macam proses yang dapat meningkatkan nilai saham dalam jangka panjang yaitu :


a. New Product Development and Innovation

Adalah proses pengembangan produk baru yang inovatif. Semakin inovatif perusahaan mengembangkan produknya, maka semakin besar kemungkinan nilai saham perusahaan tersebut meningkat. Di kemudian hari.


b. Supply-Chain Management

Proses penyerahan yang bersangkutan dengan konsep efisien. Semakin lancar dan bebas hambatan jalanya proses tersebut akan semakin baik. Hal ini menyangkut hubungan horizontal fungsi-fungsi dalam sebuah perusahaan yang menyangkut kerjasama antar perusahaan.


c. Market-Based Management

Menyangkut manajemen dari market-market asset yang sangat menentukan, meliputi :

1. pelanggan, karena customer satisfaction amatlah penting, maka tujuan harus diatur sebaik-baiknya

2. distributor atau yang biasa disebut immediate customer, oleh karena itu harus dijaga sebaik-baiknya denagn perusahaan.

3. Aliansi strategis yang harus dimanajemeni secara baik agar akses teknologi, capital dan pasar dapat terjaga.

Pengertian dan Jenis Instrumen Pasar Modal


Yang dimaksud dengan instrument pasar modal adalah semua surat-surat berharga (securities) yang diperdagangkan di Bursa, instrument pasar modal ini umumnya bersifat jangka panjang. Dewasa ini instrument yang sudah ada di pasar modal terdiri dari sahm,obligasi, dan sertifikat. Sekuritas yang diperdagangkan di bursa efek adalah saham dan obligasi , sedangkan sertifikat diperdagangkan di luar bursa melalui bank pemerintah.


Saham adalah bukti kepemilikan atau benda penyertaan seseorang atau badan atas suatu perusahaan tertentuJadi pemilik saham mempunyai hak dalam kepemilikan perusahaan tersebut sebesar prosentase kepemilikan sahamnya.. Dengan memilki saham suatu perusahaan, maka manfaat yang diperoleh diantaranya adalah sebagai berikut


a. deviden, adalah bagian dari keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemilik saham.

b. Capital gain, adalah keuntungan yang diperoleh dari selisih jual dengan harga belinya.

c. Manfaat non-finansial yaitu timbulnya kebanggaan dan kekuasaan memperoleh hak suara dalam menentukan jalannya perusahaan.


Secara umum saham dibagi dalam dua jenis yaitu saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferrend stock). Saham biasa (common stock) merupakan salah satu jenis efek yang paling banyak diperdagangkan di pasar modal. Bahakan saat ini dengan semakin banyaknya emiten yang mencatatkan sahamnya di bursa efek, perdagangan saham semakin marak dan menarik para investor untuk terjun dalam jual beli saham. Saham biasa adalah saham yang tidak memperoleh hak istimewa. Pemegang saham biasa mempunyai hak untuk memperoleh deviden sepanjang perusahaan memperoleh keuntungan. Pemilik saham mempunyai hak suara paa RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya (one share one vote). Pada saat likuidasi perusahaan, pemilik saham mempunyai hak memperoleh sebagian dari kekayaan setelah semua kewajiban telah dilunasi.


Saham preferen merupakan saham yang memiliki likuiditas lebih tinggi dari saham biasa. Sebagai contoh, pemegang saham preferen mempunyai hak untuk mendapatkan deviden yang tetap setiap tahunnya. Tidak seperti pada saham biasa. Jika pada saham biasa deviden yang dibagikan tergantung dari keuntungan perusahaan , jika perusahaan merugi maka pemegang saham biasa tidak mendapatkan deviden. Pada saham preferen jika perusahaan merugi atau tidak bisa membagikan deviden pada tahun berjalan karena suatu hal, maka deviden akan diakumulasikan dan akan dibayar pada periode berikutnya. Jika perusahaan jatuh bangkrut, maka sisa asset perusahaan akan dibagikan terlebih dahulu kepada pemilik saham preferen, baru setelah itu kepemilik sahm biasa. Tetapi pemilik saham preferen tidak memiliki hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS),seperti layaknya pemegang saham biasa.


Fatwa Haram Rokok


Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhamadiyah telah mengeluarkan fatwa haram rokok melalui surat fatwa haram No.6 /SM/MTT/III/2010 pada 8 Maret lalu. Namun fatwa haram rokok tersebut dituding merupakan titipan asing. Dan fatwa setelah fatwa ini dikeluarkan, Muhamadiyah dapat kucuran dana Rp 3,6 miliar dari bloomerg initiative (BI)


PP Muhamadiyah membantah fatwa haram rokok haram merupakan ttitpan asing. Menurut mereka, fatwa haram tersebut merupakan revisi dari fatwa sebelumnya yang masih menyatakan rokok mubah. Pemberian dana bantuan dari hasil kerjasama itu pun dinilai tidak masalah, sebab Muhamadiyah bekerja sama untuk kesehatan masyarakat. (Buser, minggu 14/03)


Terlepas dari kontroversi haram atau tidak rokok itu, kita harus melihat dari dampak penerapan fatwa haram tersebut karena berdampak langsung pada nasib para petani dan pengusaha rokok. Penerapan fatwa tersebut bisa memotong mata pencaharian mereka yang berakibat kehidupan perekonomian para petani yang mengantungkan penghasilan mereka dari bertani tembakau. Kita tidak dapat memungkiri jika rokok memberikan pendapatan yang besar bagi negara, selain itu banyak event-event yang disponsori perusahaan rokok. Pengurangan dampak negatif dari rokok bisa dilakukan dengan upaya intensif kampanye sosialisasi bahaya merokok ke berbagai lapisan masyrakat sejak dini dan mempersempit area merokok di tempat umum sehingga dampak negatif dapat ditekan. Untuk menutup total perusahaan rokok diperlukan upaya untuk menyediakan lapaangan kerja yang besar guna menampung pekerja dari sektor roko tersebut.